10 Contoh Bangunan Tradisional Bali yang Terkenal
Ketika merencanakan liburan ke Bali, kita pasti terpesona oleh keindahan alamnya yang memukau dan kelezatan kuliner lokal yang menggugah selera. Namun, keistimewaan pulau ini tidak hanya terletak pada itu saja. Bali juga menyimpan kekayaan budaya dalam bentuk rumah adat dengan arsitektur tradisional yang sangat terkenal.
Bagi siapa pun yang telah mengunjungi Bali, pasti pernah melihat keberadaan rumah adat setempat yang dipenuhi dengan nuansa sakral dan sesajen di sekelilingnya. Selain menjadi ciri khas budaya Bali yang menarik, rumah adat ini juga menyimpan sejumlah filosofi yang mendalam.
Menurut Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, seorang Dosen di Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, rumah adat Bali mendasarkan desainnya pada sebuah filosofi yang dikenal sebagai Tri Hita Karana. Filosofi ini bertujuan untuk memastikan bahwa sebuah bangunan tidak hanya memiliki fungsi yang berguna, tetapi juga menyelaraskan dengan nilai-nilai budaya yang kaya.
"Filosofi rumah adat Bali, yang dikenal sebagai Tri Hita Karana, mengajarkan harmoni antara manusia dengan sesamanya, harmoni dengan alam, dan harmoni dengan yang diyakininya atau Tuhannya. Ketiga aspek ini tercermin dalam berbagai aspek pembangunan rumah adat, mulai dari pengolahan bahan bangunan, penataan massa bangunan, hingga tampilan visual keseluruhan dari bangunan itu sendiri. Semua aspek ini diatur dengan cermat dalam prinsip Asta Kosala Kosali," jelas Prof. Putu Rumawan Salain.
Asta Kosala Kosali, yang merupakan pedoman dalam membangun rumah di masyarakat Bali, memberikan petunjuk tentang bagaimana menentukan luas dan tata letak ruangan di dalam rumah. Ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam proses pembangunan rumah adat Bali.
10 Arsitektur Tradisional Bali yang Terkenal
Liburan ke Bali tak hanya memberikan pengalaman memikat dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan hidangan lezat yang menggugah selera. Pulau ini juga menawarkan kekayaan budaya yang memikat dalam bentuk rumah adat yang unik.
1. Aling-Aling
Aling-Aling, yang terletak di Pulau Seribu Pura, adalah bagian penting dari rumah adat Bali. Fungsinya sebagai pembatas antara ruang luar dan angkul-angkul memberikan makna mendalam tentang energi positif dan harmoni dalam rumah. Dinding pembatas, atau penyeker, yang tingginya sekitar 150 cm menjadi ciri khas yang tidak terpisahkan dari Aling-Aling. Di samping sebagai pembatas, Aling-Aling juga mewakili privasi pemilik rumah, karena tamu harus memasuki rumah melalui samping kiri dan keluar melalui samping kanan.
2. Angkul-Angkul
Angkul-angkul, dengan bentuk mirip Candi Bentar, adalah rumah adat Bali yang menjadi pintu masuk ke bangunan utama. Atap penghubung yang terbuat dari rumput kering dan ukiran pada dindingnya memberikan ciri khas tersendiri pada rumah adat ini.
3. Bale Manten
Bale Manten adalah rumah adat yang ditujukan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah. Fungsinya adalah untuk menjaga kesucian anak gadis dan memberikan perhatian khusus kepada mereka. Bentuk bangunan persegi panjang dan dua ruangan, bale kanan dan bale kiri, menjadi ciri khas yang mencolok dari Bale Manten.
4. Bale Dauh
Bale Dauh adalah tempat untuk menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Letaknya yang ada di bagian barat rumah utama dengan ketinggian lantai yang lebih rendah dari Bale Manten. Keunikan lainnya terletak pada jumlah tiang, yang memiliki sebutan khusus tergantung jumlahnya.
5. Bale Sekapat
Bale Sekapat adalah tempat santai keluarga, dengan empat tiang sebagai penyangga dan atap berbentuk pelana. Bangunan ini mengandung filosofi tentang keharmonisan dan kedekatan antara anggota keluarga.
6. Klumpu Jineng
Klumpu Jineng adalah rumah adat yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan penyimpanan lumbung padi. Struktur panggung, atap dan dinding tertutup jerami kering, serta penggunaan sebagai lumbung gabah memberikan keunikan tersendiri pada rumah adat ini.
7. Pura Keluarga
Pura Keluarga adalah tempat beribadah yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat Bali. Berada di area timur laut rumah, Pura Keluarga juga digunakan sebagai tempat persembahan atau pamerajan.
8. Bale Gede
Bale Gede memiliki ruangan terbesar di antara rumah adat Bali lainnya. Fungsinya sebagai tempat perayaan upacara adat untuk keluarga dan masyarakat sekitar.
9. Pawarengan
Pawarengan adalah tempat untuk memasak dan mengolah makanan, atau disebut sebagai dapur. Terletak di sebelah selatan atau barat laut di rumah utama, dengan 2 ruangan untuk memasak dan menyimpan makanan.
10. Lumbung
Lumbung adalah tempat untuk menyimpan bahan makanan pokok seperti beras dan jagung. Terpisah dari bangunan utama dan digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan pokok.
Rumah adat Bali mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang diperhatikan dalam setiap aspek pembangunannya. Dari struktur fisik hingga filosofi yang terkandung di dalamnya, rumah adat Bali adalah warisan yang patut dijaga dan dihargai.