Notifikasi

Loading…

6 Teater Tradisional Bali yang Terkenal

Pulau Bali selalu menyajikan kekaguman tersendiri dalam hal keindahan alam, seni, maupun budaya. Satu di antara yang menarik untuk dibahas adalah seni teater tradisional yang ada di Bali. Pertunjukan drama Bali selalu menarik. Misalnya, cerita Calonarang dan Ramayana.

Namun, ternyata masih banyak seni teater klasik Bali yang belum banyak orang ketahui, padahal terkenal. Apa saja?

1. Sendratari

Ini merupakan kepanjangan dari seni, drama, dan tari – disingkat sendratari. Mungkin Anda sudah cukup familiar. Hingga kini, sendratari masih menjadi salah satu seni teater andalan di Bali.

Sendratari cukup sering menjadi pertunjukan, mulai dari event kebudayaan hingga pentas seni sekali pun. Umumnya, lakon sendratari adalah tokoh-tokoh pewayangan yang sudah cukup akrab di telinga para penonton.

Meski demikian, seni teater tradisional Bali ini masih memiliki banyak peminat, dari berbagai kalangan. Barangkali Anda salah satunya.

2. Arja

Dulu, Arja ditampilkan untuk menghibur para raja di Bali. Arja merupakan seni drama klasik. Para pelakonnya tak cuma akting, melainkan juga melantunkan tembang atau lagu. Mereka juga menari saat tampil.

Kata Arja berasal dari bahasa sansekerta. Arja berarti keindahan. Biasanya, lakon yang tampil adalah tokoh-tokoh dalam cerita klasik, baik cerita rakyat maupun cerita heroik.

Karena banyak menampilkan drama beriring dengan lagu dan tari, ya, anggaplah pertunjukan ini drama musikal khas Bali. Tentu saja, Arja cocok untuk Anda penikmat drama musikal, dengan iringan musik dan tari.

3. Arja Muani

Masih membahas Arja, tapi ini berbeda dengan yang sebelumnya. Ada yang menarik dan berbeda pada seni teater tradisional Bali Arja Muani. Dalam bahasa Bali, Arja Muani berarti drama laki-laki. Anda bisa menebak maksudnya? Ya, seluruh pemain teater ini adalah laki-laki, bahkan jika ada tokoh perempuan dalam cerita tersebut.

Bagaimana bisa? Tentu saja, akan ada laki-laki yang berdandan seperti perempuan jika memang ada tokoh perempuan di Arja Muani. Tapi, inilah daya tariknya. Anda akan menyaksikan kelucuan para lakon memerankan tokoh perempuan dalam seni drama Bali ini.

Dari segi genre lakon, Arja Muani memang rata-rata dominasi pada unsur komedi. Jadi, memang untuk lucu-lucuan. Seni teater ini pun juga hasil inovasi para seniman Arja dan ternyata mendapat sambutan bagus dari masyarakat.

4. Gambuh

Seni teater tradisional Bali ini merupakan yang paling klasik di antara daftar di atas. Gambuh biasanya diiringi musik suling, berbeda dengan arja maupun sendratari.

Selain itu, pertunjukan ini tidak menghadirkan humor yang kental seperti arja muani. Hal itu karena gambuh biasanya dapat Anda temui pada upacara agama di Bali. Bahasa yang dipakai di seni drama ini adalah bahasa kawi, dan lakon yang dimainkan juga didominasi cerita kerajaan.

Untuk itu, hanya sedikit kalangan yang meminati seni teater klasik Gambuh. Itu tidak terlepas dari bahasa yang sulit penonton mengerti serta cerita yang tergolong lebih ‘berat’.

5. Drama Gong

Bertolak belakang dengan gambuh yang menyajikan teater klasik, drama Gong hadir dengan gaya yang lebih modern. Memang, para lakon masih menggunakan pakaian tradisional Bali, namun mereka membawakan cerita rakyat dengan kemasan yang lebih asyik dan menarik. Lebih modern, pokoknya.

Sajian ceritanya pun lebih ringan. Apa lagi, Drama Gong juga penuh bumbu jenaka yang membuat penonton terhibur. Selain itu, para lakon juga acap menyelipkan pesan kritik terhadap masalah terkini, termasuk juga satir yang menggelitik perhatian.

Dari segi musik, Drama Gong tak hanya menggunakan musik gamelan, tapi juga instrumen musik modern, seperti keyboar dan gitar. Itu juga yang membuat kelompok seniman teater Gong ini semakin ramai di Bali. Meski begitu, sayangnya regenerasi seniman Drama Gong terbilang sulit karena peminat dari kalangan muda sedikit. Apa lagi mayoritas lakon Drama Gong ini adalah orang tua.

6. Bondres

Anda akan melihat pelakon menggunakan topeng yang menutup wajah hanya sampai hidung saat menyaksikan drama ini. Sajiannya pun lebih modern dan komtemporer, mengangkat isu kekinian, plus musik pengiring yang lebih modern.

Bondres menjadi seni teater yang terbilang populer di Bali untuk saat ini. Hal itu tak terlepas dari daya pikatnya, yang menghadirkan lelucon jenaka yang menyelipkan nilai-nilai moral.

Bagaimana? Anda tertarik menyaksikan teater khas Bali?  Itulah 6 di antara teater tradisional Bali yang menarik untuk Anda saksikan. Silakan pilih sesuai minat Anda. Selamat menyaksikan.

Post a Comment