Notifikasi

Loading…

Mengenal Tradisi Omed-Omedan: Asal-Usul dan Pelaksanaan

Jika membahas mengenai tradisi, maka Bali merupakan salah satu daerah yang selalu menjadi perbincangan. Pasalnya, wilayah yang dijuluki Pulau Dewata ini dikenal dengan keberagaman adat dan tradisinya. Ada banyak tradisi unik di wilayah bali, salah satunya Omed-Omedan. Anda yang ingin mengenal tradisi Omed-Omedan lebih dalam bisa melihat artikel ini!

Mengenal Tradisi Omed-Omedan di Bali

Mengenal Tradisi Omed-Omedan Asal-Usul dan Pelaksanaan

Secara bahasa, “omed-omedan” dalam bahasa Indonesia berarti tarik-menarik. Tradisi Omed-Omedan sendiri merupakan tradisi unik di Bali di mana para anak muda akan saling berpelukan dan saling tarik menarik. Ada dua kelompok yang bergantian melakukannya.

Awalnya Omed-Omedan hanya tradisi spontan masyarakat Banjar Kaja. Namun lama-kelamaan, tradisi Omed-Omedan menarik bagi banyak orang hingga menjadi sebuah festival budaya. Karena prosesinya yang unik, tradisi Omed-Omedan bahkan disebut festival ciuman massa.

Sebutan tersebut muncul karena ada ratusan anak muda Bali usia 17 sampai 30 tahun yang saling berciuman di festival. Padahal, sebenarnya tradisi ini dilakukan untuk membentuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan bagi setiap pemuda dan pemudi. 

Asal Usul Tradisi Omed-Omedan

Tradisi Omed-Omedan diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-17 lalu. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, tradisi Omed-Omedan berasal dari masyarakat Kerajaan Puri Oka. Kerajaan tersebut berlokasi di kawasan Denpasar Selatan. 

Warga masyarakat memiliki inisiatif untuk membuat permainan tarik-menarik. Lama-kelamaan permainan tarik-menarik berubah menjadi saling rangkul. Suasana yang ramai membuat Raja Puri Oka yang sedang sakit merasa terganggu.

Namun siapa sangka, Raja yang melihat permainan tersebut bukannya marah tapi malah sembuh. Karena kejadian tersebut, Raja akhirnya memerintahkan masyarakat untuk menjadikan Omed-Omedan sebagai upacara rutin. Biasanya, permainan akan dilakukan setiap tahun saat Ngembak Geni atau sehari setelah hari raya Nyepi. 

Waktu Pelaksanaan Tradisi Omed-Omedan 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tradisi Omed-Omedan dilaksanakan sehari setelah hari raya Nyep atau pada masa Ngembak Geni. Namun bukan di seluruh wilayah Bali, tradisi ini hanya ada di Banjar Kaja Sesetan, Desa Sesetan, Denpasar saja.

Setelah Raja memerintahkan pelaksanaan setiap tahun, namun nyatanya ada kalanya tradisi Omed-Omedan tidak dilaksanakan. Pada masa tersebut, ada kejadian aneh di Desa Sesetan.

Terdapat dua ekor babi yang saling berkelahi di yang masuk Desa Sesetan. Hal tersebut dipercaya menjadi kejanggalan karena tidak adanya tradisi Omed-Omedan di tahun tersebut. Akhirnya, tradisi kembali dilakukan secara rutin hingga saat ini. 

Cara Pelaksanaan Tradisi Omed-Omedan 

Mengenal tradisi Omed-Omedan tidak lengkap rasanya jika tidak mengetahui cara pelaksanaannya. Tradisi Omed-Omedan dilakukan oleh anak muda pada rentang usia 17 sampai 30 tahun. Selanjutnya anak muda setempat akan dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pria dan wanita.

Selanjutnya, ada pertunjukan tari barong bangkung atau barong babi. Tujuan pertunjukan tersebut yaitu mengingat kembali peristiwa babi hutan yang bertarung di Desa Sesetan saat tidak dilaksanakan tradisi Omed-Omedan. 

Setelah pertunjukan tarian, kedua kelompok akan berbaris berhadap-hadapan. Polisi adat akan memandu prosesi pelaksanaan tradisi Omed-Omedan. Secara bergantian, satu orang dari masing-masing kelompok akan diarak maju ke posisi paling depan.

Dua orang yang berada di depan harus berpelukan. Nah, masing-masing anggota kelompok menarik mereka agar bisa terlepas. Apabila tidak bisa lepas, maka panitia menyiram menggunakan banyak air. Hal tersebut terus berlanjut sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran.

Pasangan muda-mudi yang bertemu dan berpelukan erat kemungkinan akan beradu pipi atau bibir. Itulah sebabnya banyak orang awam yang salah dalam mengartikan tradisi Omed-Omedan. Banyak yang berpikir bahwa Omed-Omedan adalah festival ciuman massal.

Mengenal Tradisi Omed-Omedan Masa Kini

Meskipun mendapatkan julukan festival ciuman massal, namun tradisi Omed-Omedan masih dilaksanakan sampai sekarang. Bahkan saat ini tradisi asli Desa Sesetan mampu menarik minat khalayak luas, termasuk wisatawan lokal dan mancanegara.

Banyak orang rela datang ke Desa Sesetan untuk menyaksikan tradisi Omed-Omedan secara langsung. Karena alasan tersebut, masyarakat akhirnya membuat festival dengan tajuk “Omed-Omedan Cultural Heritage”. 

Selain tradisi Omed-Omedan, ada juga bazar dan panggung pertunjukan meriah di festival tersebut. Jadi, festival semakin menyenangkan untuk para wisatawan. 

Nah, itulah pembahasan mengenai tradisi Omed-Omedan yang dilakukan di Bali. Mengenal tradisi Omed-Omedan membantu Anda mengetahui awal mula hingga tradisi saat ini. Memiliki keunikan tersendiri, Omed-Omedan tentu menarik bagi sebagian orang. Semoga bermanfaat!

Post a Comment